Lorong Misteri
  • News
  • Live Video
  • Sejarah
  • Budaya
  • Misteri
No Result
View All Result
UPLOAD
Kirim Berita
Lorong Misteri
Subscribe
  • News
  • Live Video
  • Sejarah
  • Budaya
  • Misteri

TAFSIR TEMBANG ILIR-ILIR

Kusno Lindu Aji by Kusno Lindu Aji
12/29/2021
399
TAFSIR TEMBANG ILIR-ILIR
566
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KLALORONGMISTERI.COM – Tafsir tembang di balik lagu lir ilir – Lagu Ilir Ilir pada zaman Kerajaan Jawa Islam sangat populer dinyanyikan sebagai tembang dholanan dikalangan anak-anak dan masyarakat di Jawa. Dalam orde lama dan orde baru nyanian ini terdaftar sebagai lagu wajib dalam lembaga-lembaga umum di Jawa timur dan Jawa Tengah. Namun pada era reformasi sekarang ini lagu tersebut jarang dinyanyikan kalangan anak-anak bahkan sudah tidak pernah lagi, Lagu ini mulai kembali digemakan baik dalam nuansa religius sebagaimana ditampilkan oleh grup musik Kiai Kanjeng yang digawangi seniman dan budayawan Emha Ainun Najib maupun dalam konsep aslinya yaitu dolanan yang mulai dipopulerkan oleh grup band bernama Rich Band.

Sunan Kalijaga sangat akrab ditelinga rakyat apalagi didaerah Jawa, Beliau sangat terkenal karena berbagai ciptaanya dan dakwahnya .Salah satunya menciptakan tembang seperti Tembang Rumekso in Wengi dan tembang Lir Ilir. Lir-ilir merupakan salah satu tembang Jawa di gunakan Sunan Kalijaga untuk melakukan dakwah Islam di Jawa.

Ilir – ilir:
Ilir juga disebut “tipas” atau “kipas”, ilir adalah alat penyala bara menjadi api, api yang menerangi, bukan api yang membakar, api yang “nur” bukan apai yang “nar”.

Tandure:
Tandur adalah “tanam”, tandur-E berarti “tanaman-NYA”, DIA yang menanam, kita dan segenap ciptaan adalah tanaman itu.

Semilir:
Semi itu tumbuh, Lir berasal dari kata “nglilir” terbangun, maknanya adalah menekankan bahwa kita adalah tanaman yang tumbuh berkembang dalam keadaan yang sudah terbangun.

Tak Ijo royo-royo:
Tak Ijo bermakna “sengaja membuat hijau” dengan selalu merawat kesegaran dan kebugaran sitanaman agar selalu dam keadaan HIJAU sebagai cerminan keadaan yang tentram dan damai.

Tak Sengguh:
Tak sengguh berarti kita umpamakan, kita ibaratkan.

Kemanten Anyar:
Kemanten anyar atau pengantin baru adalah keadaan dimana kita dengan sengaja memuliakannya seperti raja dan ratu sehari semalam.

jelas sudah bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita diamanahi atau “dititipi” oleh GUSTI, dan titipan itu adalah si “napas” (TIPAS). Seperti halnya tanaman (tanduran) kita akan tumbuh berkembang (bersemi) dan terus membangun kesadaran dan keselarasan konsep kehidupan yang sudah terbangun (nglilir),agar selalu sejuk, tentram dan damai seperti yang tergambar dalam hijaunya hutan (ijo royo-rojo). Hal dan keadaan hidup dan kehidupan yang tentram dan damai ini harus kita prioritaskan, kita utamakan seperti keadaan rasa dan perasaan ketika kita sedang berbulan madu (kemanten anyar) yang selalu berbagi kenikmatan dan kenyaman dalam segala situasi dan kondisi serta selalu mengedapankan rasa “welas-asih”, saling menghargai satu sama lain.

Cah Angon:
Cah Angon atau gembala, makna yang diambil dari tokoh Cah Angon atau Gembala adalah “kemampuan pengendalian” atas hewan yang di”engon”nya. Sementara itu hewan yang dimaksudkan tak lain dan tak bukan adalah nafsu kita sendiri.

Penekna:
Penekna atau panjatkan, kata perintah ini mengandung pengertian “menuju ketinggian”, bisa juga dimaknai menaikan tingkatan atau derajad pemahaman kita pada nafsu hewaniyah kita yang terus berkembang sesuai dengan tingkat kedewasaan kita sendiri.

Blimbing:
Siapa yang tidak tahu tentang buah yang satu ini, buah yang umumnya bergigir lima ini bias dimaknai sebagai Rukun Islam, Pancasila, Panca Dharma dan panca-panca yang lainya. Berhubung saya lebih mengerucutkan pada sisi pribadi maka, Lima gigir ini lebih pada, sukma, dan anasir pembungkusnya, air, api, angin dan tanah, yang mana kelimanya punya kekhususan atau kesejatian sifat. Disamping itu, pada ilmu blimbing ini saya juga mengajak sedulur-sedulur semuanya untuk belajar pada bunganya yang dalam bahasa jawa disebut “moyo” (maya, samar, tak seperti apapun, tan kena kinaya ngapa, la yu kaya fu).

Lunyu-Lunyu Peneken:
Lunyu atau licin adalah tingkat kesulitan yang kita hadapi, dimana sangat beresiko jatuh bagi para pemanjatnya. Tapi apapun resikonya kita harus kembali memanjat (menek) agar kita bias mengambil buah blimbing dan tahu akan bunganya.

Kanggo Mbasuh Dodot Ira:
Kanggo mbasuh dodot ira, untuk membasuh bajumu, baju yang hanya sebatas dada, yaitu baju perbuatanmu, baju bidi pekertimu yang sering kali kita kotori dengan kenistaan, kedustaan, karena dorongan dari nafsu kehewanan kita.

Dulur, sebenar-benarnya cah angon itu adalah daya hidup kita sendiri, suksma kita sendiri dimana jauh sebelum sang daya hidup itu ditiupkan kedalam gumpalan anasir alamiah oleh Sang Maha Hidup, sang hidup (si urip – sang duta – hanacara) sudah berkonsekwensi untuk membuktikan keberadaan Sang Maha Hidup di Kehidupan yang nyata. Baju (dhodhot) ragawi kita mampu mengaburkan bahkan melesapkan keberadaan Sang Jati (unsur Ilahiyah) karena terkotori oleh hasrat duniawi yang tak terkendali. Sebagai makhluk dengan dualisme produk (Illahiyah dan alamiyah) pengaruh keduanya sangatlah dominan dan saling berebut posisi (datasawala). Nah dari sinilah kita bisa mengetahui akan pentingnya membangun sistem pengendalian nafsu duniawi, nafsu yang timbul dari pengaruh anasir air (mutmainah), api (amarah), angin (sufiyah) dan tanah (aluamah) dengan cara mengaktifkan unsur Ilahiyah menjadi lebih dominan.

Dodotira Kumitir Bedhah ing Pinggir:
Dodotira, Baju ragawimu, baju jasad kita. Kumitir, kleyangan, terombang ambing oleh pengaruh angin kehidupan, hingga compang-camping sobek pada tepianya tanpa kita sadari, karena terpaan angin kehidupan yang menawarkan kesejukan semu mampu membuai dan melenakan kita, hingga kita lupa dan tak menyadari bahwa baju ragawiah kita sudah tak layak lagi.

Domana Jlumtana:
Domana atau dondomana, jahitlah, sulamlah kemabali, tambalah yang sobek, yang compang-camping sebelum kesadaran kita semakin melesap dalam lenanya nikmat semu duniawi.

Kanggo Seba Mengko Sore:
Kanggo seba, untuk menghadap, sowan. Sowan yang bukan karna timbalan, tapi “SEBA, SOWAN, MENGHADAP KARENA KEBUTUHAN RINDU AKAN SANG KEKASIH YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG”, pada setiap senja, sore, SURUP (sumurup, tahu, paham), pada setiap kepahaman diri atas ketergantungan diri pada sang DIRI SEJATI timbul.

Pumpung Padhang Rembulane, Pumpung Jembar Kalangane: Senyamapang masih dalam terang dan luasnya tempat dan waktu.

Tembang ini memiliki makna yang mendalam dan makna khusus karena tembang ini bukan tembang biasa. Jika kita dapat memaknai nya secara mendalam, tembang ini sebagai inspirasi kacamata kehidupan kita. kita tak pernah tahu kapan kita “tinimabalan” dipanggil menghadap, kita juga tak pernah tahu kapan kelapangan waktu dan terangnya jalan kehidupan diprsempit dan diredupkan, maka jangan biarkan diri kita terlena oleh bisikan angin surga semu duniawi. Yang mana, terpaan kesejukan semu angin surga duniawi sangat melenakan mampu mengoyak, merobek, hingga mencompang-campingkan pakaian jasadiyah kita hingga jauh dibawah batas kelayakan untuk dipakai menghadap, “seba” pada Sang Raja Kehidupan…

Terkadang sering kali kita tak menyadari akan kelayakan dan kepantasan kita dihadapan-NYA, sehingga kita seperti kehilangan rasa “ringa” rasa tahu diri untuk meratap, menghiba, memohon apa-apa saja yang menjadi kemauan kita, padahal sering kali kita tanpa sadar melakukan penduaan atas ke ESAA-NYA dengan keakuan kita yang hida dan rendahan.

Dari tulisan diatas kita melihat bagaimana Sunan Kalijaga secara jenius menerjemahkan ajaran Islam dalam rangkaian syair dan tembang pendek yang memiliki makna mendalam mengenai perlunya seseorang dalam memperhatikan hidup kita selama di dunia ini. Jangan hanya berorientasi pada keduniawian melainkan berorientasikan pada kehidupan dalam alam kekekalan yaitu akhirat. Sehingga kehidupan dunia dan akhirat harus seimbang.

  • misteri makam china di baron. #sejarahkerajaan #sejarahindonesia #misteriilahi

    misteri makam china di baron. #sejarahkerajaan #sejarahindonesia #misteriilahi

  • #jembatankertosono#sejarahindonesia #sejarahkerajaan #sejarahulamanusantara #sejarahnganjuk

    #jembatankertosono#sejarahindonesia #sejarahkerajaan #sejarahulamanusantara #sejarahnganjuk

  • #sejarahnganjuk#sejarah #sejarahislam #sejarahulamanusantara #sejarahislam

    #sejarahnganjuk#sejarah #sejarahislam #sejarahulamanusantara #sejarahislam

  • #sejarahindonesia #sejarah #sejarahislam #sejarahulamanusantara #sejarahnganjuk

    #sejarahindonesia #sejarah #sejarahislam #sejarahulamanusantara #sejarahnganjuk

  • sejarah nganjuk,#sejarah #sejarahislam #sejarahkerajaan

    sejarah nganjuk,#sejarah #sejarahislam #sejarahkerajaan

  • Sejarah nganjuk, kisah yang ada di nganjuk#sejarahindonesia #sejarah #sejarahkerajaan

    Sejarah nganjuk, kisah yang ada di nganjuk#sejarahindonesia #sejarah #sejarahkerajaan

  • sejarah nganjuk, kisah yang ada di nganjuk.

    sejarah nganjuk, kisah yang ada di nganjuk.

  • Sejarah nganjuk, kisah senibudaya yang ada di nganjuk

    Sejarah nganjuk, kisah senibudaya yang ada di nganjuk

  • Sejarah nganjuk, kisah silam yang ada di nganjuk

    Sejarah nganjuk, kisah silam yang ada di nganjuk

  • Sejarah nganjuk, kisah silam yang ada di nganjuk

    Sejarah nganjuk, kisah silam yang ada di nganjuk

  • Sejarah nganjuk, Makam Demang pelo di desa bajulan

    Sejarah nganjuk, Makam Demang pelo di desa bajulan

  • Sejarah nganjuk, Makam Demang pelo di desa bajulan

    Sejarah nganjuk, Makam Demang pelo di desa bajulan

Load more

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Dijahili Saat Uji Nyali di Kuburan Plosorejo Kemadoh, Sempat Viral Kepala Pemuda ini Hilang Saat Tertangkap Kamera

    Dijahili Saat Uji Nyali di Kuburan Plosorejo Kemadoh, Sempat Viral Kepala Pemuda ini Hilang Saat Tertangkap Kamera

    1115 shares
    Share 446 Tweet 279
  • Makam Umum di Desa Ngronggot Simpan Kisah Menarik

    850 shares
    Share 340 Tweet 213
  • Peradaban Jawa Kuno di Petilasan Resi Mayangkoro dan Dewi Anjani Pamenang Kediri

    755 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Misteri Sosok Siluman Ular Penunggu DAM Air Jembatan Kwajon Baron

    743 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Menguak Misteri Kecelakaan Tak Wajar di Sekitar Tol Patianrowo – Kertosono yang Angker

    721 shares
    Share 288 Tweet 180

[elfsight_whatsapp_chat id=”1″]

  • Tentang Kami
  • Team and Crew
For business inquiries
Email lurahkusno@gmail.com
WhatsApp 082232268817

© 2021 Kusno Lindu Aji Lorong Misteri - by Ar Media Kreatif.

No Result
View All Result
  • News
  • Live Video
  • Sejarah
  • Budaya
  • Misteri

© 2021 Kusno Lindu Aji Lorong Misteri - by Ar Media Kreatif.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif