KLALORONGMISTERI.COM – Banyak sekali sebutan bagi kerajaan Atlantis baik sebelum tenggelam maupun sesudah tenggelam yakni kerajaan Medes/Madya, Perse/Persia kerajaan Assyer Baru, dan satu lagi adalah kerajaan Rum
Banyak orang yang tidak menyangka sebetulnya kerajaan Rum adalah kerajaan Nusantara atau atlantis yang tenggelam.
Karena Atlantis tenggelam 580 SM. Banyak sekali mitos dan kesimpang siuran mengenainya.
Salah satu nya adalah pengertian kerajaan Rum. Menjadi debat tersendiri. Dan itu bisa di mengerti krn pusat kerajaan tenggelam sehingga semua catatan tentang kerajaan Rum seolah olah menjadi Mitos.
Yang di sebut kerajaan Rum adalah era Mulawarman yang di lantik jadi raja 605 SM oleh Radja Madya (Ghaja Madya).
Mengenai Raja Rum adalah mitos yang berkembang di Asia Tenggara, demikian juga di tanag Batak berkembang dalam hikayat di Malaka, Batak, Minang. Raja Rum diyakini adalah sesuatu kekuatan misterius dari Barat dan China di timur.
Di Sumatera dan umumnya di semananjnng melayu cerita tersebut berkembang ,bahwa Iskandar Dzul karnain (Alexander Agung atau akarendra warman) memiliki tiga putra dari putri Raja Samudra. yang tertua pergi ke Barat untuk menjadi Raja Rum (atau Ruhum), ke Timur anak kedua untuk menjadi Raja Cina, sementara yang ketiga untuk memulai dinasti Minangkabau nanti. [William Marsden, The Sejarah Sumatera 3rd ed.(London,1811)
Banyak sekali kisah tentang Raja Iskandar juga anak nya yang di serang Garub (di kisah lagi di sebut ular bidai yang membelilit Istana) maksudnya Tsunami. Angkatan Lautnya terdampar. ya karena pada saat itu (580 SM) seluruh daratan rendah (Chaldea ) Kerjaan Madya tenggelam termasuk ibukota kerajaan Salanka Pura.
Menurut beberapa catatan Iskandar zulkarnain melantik ketiga anak nya sebelum ibu kota kerajaan tenggelam. dan pertemuan ketiga anak raja di langsungkan di ibukota kerajaan Salankapura. Putra tertua bertugas di Ruhum (Persia) yang kedua Sri Maharaja Dipang di Cina dan Jepang . Sedang kan yang ketiga Sri Udayatdiyawarman maharaja diraja memimpin wilayah pusat di Salanka pura.
Sewaktu musibah tenggelam Sri Mahara alif sedang pulang ke Nusantara hendak melangsungkan pernikahan. dan dia berserta angkatan perang nya terdampar akibat tsunami.
Walau ibu kota kerajaan tenggelam Adityawarman kembali membangun ibukota kerajaan sekaligus menghadapi tantangan dari Hayam wuruk yang tersingkir oleh Ghajah Madya. Hayam Wuruk menyusun kekuatan kembali di bantu oleh campur tangan Raja Firaun Mesir Necho yang ingin mempertahankan status quo serta ancaman perkembangan kerajaan Rum (Perse/Persia)
kita tau akhirnya Firaun Necho terbunuh di Magedho (Magetan) yakni selatan ibu kota kerajaan tempat Istana boqo (ratu terbang) yang merupakan pusat penting kerajaan baik sebelum tenggelam maupun setelah atlantis tenggelam terutama era Mulawarman (Sulaiman)
Namun setelah kerajaan Rum (persia) tumbang oleh Alexander III dari macedonia pada taun 330 SM. di lanjutkan penaklukan penaklukan lain oleh Alexander kekuatan Ruhum di persia mulai berkurang.
Namun sampai era kemunculan Islam. Wilayah Nusantara masih dikenal sebagai kerajaan Rum atau Rum Timur. dan dalam beberapa catatan sejarah menjadi bagian dari Rum baru (Mesir)
Itulah sebab nya ketika timbul pertempuran antara Rum dan Persia umat Islam lebih memihak Rum sementara orang kafir Kuraish bergembira mendengar kemenangan Persia yang kala itu di kendalikan oleh dinasti sesenid (iran) yang kejam.
Nama Rum (timur) sebagai kerajaan Nusantara mulai di lupakan masyarakat sejak era kolonialisme. akibat di musnahkan catatan catatan lama oleh penjajah.(Ahsan 2017)