KLALORONGMISTERI.COM, NGANJUK – Warisan budaya adalah cerminan bahwa leluhur kita memiliki kecerdasan dan keyakinan yang luar biasa dalam menciptakan karya budaya beserta simbol-simbol filosofinya. Keyakinan ini kedepannya untuk diwariskan kepada anak cucunya. Maka dari itu nilai-nilai luhur bangsa Indonesia masih tersimpan di setiap Maha Karya Budaya Timur. Jika kita terlena akan budaya sendiri, Sama saja mencabut akar dari budaya kita. Dan justru akan melahirkan Budaya yang tidak jelas.
Informasi yang digali tim lorongmisteri, Potensi wisata religi di Desa Ngronggot Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur hendaknya betul-betul dikembangkan, salah satunya, makam Mbh Jonggrang dan Kiai Kopek Danurejo alias mbh Dongki yang masih menjadi bagian dari Desa Ngronggot itu, dapat menjadi destinasi religi yang memesona tanpa meninggalkan suasana Islami penduduknya.
“Dua makam yang menjadi simbol Desa Ngronggot, yakni makam Mbh Jonggrang dan Kiai Kopek Donorejo Alias Mbh Dongki yang babat alas Desa Ngronggot. menurut bapak saya (juru kunci makam) dua makam niku silsilahnya masih tunggal guru satu padepokan. Yang mbh Dongki asli dari Gerobokan Jawa Tengah, ngeh asli penyebar agama, namun kuburannya tidak mau dibangun seperti Mbh Jonggrang,” tutur mbh Supiran juru kunci Desa Ngronggot saat memberikan keterangan di makam Desa Ngronggot bersama tim lorongmisteri.com, Minggu (6/6/2021). Malam pukul 22.00 WIB
Kakek yang akrab dipanggil mbh Ran yang juga sebagai Juru kunci ke 5 Desa Ngronggot itu menceritakan, makam tersebut diketemukan warga tahun 2016, dan sampai sekarang setiap tahunya diadakan bersih desa (Nyadran) di Desa Ngronggot, makam Mbh Dongkih yang disampaikan Mbh Ran ini mengundang decak kagum beberapa orang yang menyaksikan didepan makam. Mbh Ran mencontohkan, Kiai Kopek Donorejo Alias Mbh Dongki seorang ulama asal Gerobokan Jawa Tengah. Disinggung tidak dibangunkan pondasi seperti Mbh Jonggrang, Mbh Ran mengatakan, yang dikaki tidak boleh diangkat, yang boleh diangkat dari kepala. Ahirnya dengan keputusan tidak berkenan dibangun, bahkan beliau (Mbh Dongkih) mensiarkan agama di Dusun Dingin, Tempel, Ngronggot dan Banjarsari Kecamatan Ngronggot. untuk memenuhi rasa ingin tahunya tentang makam salah satu penyebar agama Islam, ratusan tahun silam.
Nguri-nguri Budaya dan Sejarah di Makam yang merupakan cikal-bakal Desa Ngronggot pun menyimpan kisah menarik bagi para peziarah termasuk tim lorongmisteri. Mbh Dongkih atau yang biasa dipanggil Kiai Kopek Donorejo tak hanya dikenal sebagai sesepuh makam, namun juga penyebar agama Islam di daerah tersebut.
“Bisa diceritakan Kiai Kopek Donorejo itu siapa. Bagaimana beliau menyebarkan agama Islam. Kok dimakamkan di pemakaman umum Desa Ngronggot, ternyata beliau juga seneng tetulung (Suka Menolong), guyub rukun (Cinta Damai). Ini sebuah cerita luar biasa,” ujar Juru kunci yang sudah 32 Tahun mengabdi.
Sementara Kades Ngronggot Khalid Zaenal Abidin menambahkan, selain tiap tahun diadakan kegiatan keagamaan seperti kataman dan ziarah ke makam juga menjadi daya tarik tersendiri. Pria yang biasa disapa Mbh Zen menuturkan, kegiatan rutinitas di Desa Ngronggot banyak juga didatangi dari Desa tetangga, ternyata amat senang ketika diundang untuk hadir pada acara bersih desa,” pungkasnya sembari tersenyum.